Kamis, 10 Maret 2016

Media Inggris: Rio Haryanto Kompeten Tampil di F1

Rio Haryanto, mengalami kebocoran oli pada mobil MRT05 miliknya i Sirkuit Catalunya, Barcelona, Selasa (1/3/2016). (REUTERS/Sergio Perez)
By Windi.Wicaksono on 09 Mar 2016 at 20:01 WIB
Liputan6.com, London - Rio Haryanto menjadi sorotan para pencinta Formula 1 dunia ketika bergabung dengan Manor Racing. Berstatus sebagai pay driver, tidak sedikit pihak yang meragukan kemampuan pembalap asal Indonesia ini untuk bisa bersaing di ajang F1.

Banyak faktor yang membuat Rio dipandang sebelah mata untuk bisa berprestasi di ajang kelas dunia seperti F1. Sebelumnya, mantan pembalap F1, Robert Doornbos, menilai Rio bisa berkiprah di Formula 1 karena faktor uang.
"Rio Haryanto berada di F1 untuk alasan tertentu. Uang yang dia bawa dan dia adalah duta Indonesia. Kita harus melihat, apakah dia dapat selalu lolos kualifikasi," ujar Doornbos di Sports Mole.

Media Inggris, F1 Fanatic, yang khusus membahas seputar perkembangan adu balap jet darat, memberikan pandangan mereka tentang Rio Haryanto. Dalam situs tersebut, mereka mendeskripsikan pria berusia 23 tahun itu sebagai pembalap yang didukung penuh perusahaan minyak negaranya, Pertamina.


"Haryanto akan menjadi pembalap Indonesia pertama yang membalap F1 akhir bulan ini berkat dukungan dari perusahaan minyak negara Pertamina, yang bukan hanya mendanai Manor, tapi juga membuatnya bersaing di G2 selama empat musim terakhir," tulis pernyataan dari F1 Fanatic

"Tak pelak hal itu membuat dia diberi label sebagai pembalap bermodal uang, sedangkan rekan setimnya, Pascal Wehrlein dianggai lebih berbakat. Tapi, sesungguhnya itu bukan pandangan yang adil," lanjut pernyataan itu.

F1 Fanatic juga membahas sepak terjang Rio Haryanto sebelum akhirnya bisa tampil di balapan bergengsi Formula 1. Penampilan pembalap kelahiran Solo ini selama di GP2 juga dijadikan catatan kapabilitasnya untuk bersaing dengan driver-driver papan atas seperti Lewis Hamilton, Sebastian Vettel, Fernando Alonso, hingga Jenson Button.


"Setelah memenangkan kejuaraan Formula BMW Asia pada 2009, Haryanto memenangkan balapan pada musim keduanya di GP3. Tapi, saat melangkah ke level berikutnya dengan mobil GP2 yang lebih kuat, butuh waktu hampir empat tahun untuk meraih tiga kemenangan pertamanya. Dia mungkin bisa pembalap yang kompeten daripada kompetitif, tapi dia punya basis penggemar besar yang selalu siap mendukungnya," jelas pernyataan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar